Akibat terlalu memperbesar gaya hidup

Di artikel yang ke 370 dengan judul Akibat terlalu memperbesar gaya hidup berdampak kepada kebangkrutan bisnis dan masih menanggung hutang milyaran, sekitar 1 mingguan kurang saya di sapa di nomer WA saya oleh pengusaha dibidang pendidikan dan di hari yang sama juga disapa pengusaha dibidang transportasi keduanya memiliki masalah yang sama yaitu terlilit hutang, dan ketika dilakukan sesi tanya jawab menggali akar masalah ternyata seperti kebanyakan pengusaha pengusaha lain yang juga pernah konsultasi yaitu diantara penyebab kesulitan keuangan dan sampai terlilit hutang adalah akibat terlalu memperbesar gaya hidup.
Dan ini sudah seringkali saya jumpai saat membantu pengusaha pengusaha yang mengalami masalah bisnis yang menurun dan terancam bangkrut alias gulung tikar dan masih punya hutang menggunung adalah akibat terlalu memperbesar gaya hidup.

Apakah tidak boleh punya gaya hidup mewah?
Ketika jawaban itu ditanyakan ke saya maka jawabannya sangat boleh sekali , yang tidak boleh adalah ketika anda memaksakan untuk memiliki gaya hidup kaya namun tidak didukung keadaan real keuangan anda, dimana anda hanya mementingkan agar terlihat kaya. Diantaranya adalah anda membeli mobil baru dengan hutang dan tanpa menghitung kemampuan dan batas keuangan yang ditolerir dalam membeli mobil. Saya jadi teringat ketika membantu bisnis travel yang baru berjalan dan meminta bantuan saya untuk membantu bagaimana travel beliau bisa mendapatkan penjualan dengan banyak konsumen yang memilih travel beliau dibanding travel travel lain yang banyak jumlahnya, sebuah tantangan yang menarik.
Ketika sesi konsultasi sampai membahas kondisi keuangan dan saya bertanya terkait pembelian mobil sekitar 20 an apakah hutang atau secara tunai beliau menjawab semuanya tunai pak anto, namun saya tidak langsung membeli 20 unit kendaraan inova , namun bertahap belinya sehingga sampai menjadi 20 unit kendaraan dan rencana mau nambah hingga 30 unit kendaraan jenis ELF, wow saya sontak kaget karena baru kali ini saya diminta membantu bisnis yang ownernya berpikir kalau beli mobil itu harus tunai karena kalau di kredit rugi, kecuali beli tanah atau properti baru boleh kredit.

Sangat berbeda dengan pengusaha pengusaha lain yang kebanyakan beli mobil itu bukan melihat kemampuan keuangan tapi lebih kepada ingin terlihat kaya agar di hormati dan lebih seru lagi malah ada pengusaha yang beli mobil langsung 3 yaitu untuk keperluan lobi bisnis, mobil untuk istri dan mobil untuk off road dan semuanya hutang dan juga dari uang hutangan , ini benar benar membuat saya tidak bisa ngomong hanya bengong, sekali lagi beli mobil 3 dengan hutang dan pakai uang hutang yang bunga ber bunga. Banyak pengusah yang lupa atau tidak tahu mungkin bahwa menjalankan bisnis itu harus siap menghadapi kondisi kondisi yang tidak terduga dimana tiba tiba penjualan menurun karena ada kompetitor baru masuk , karena ada produk pengganti yang lebih murah dan lebih bermanfaat dari produk anda, ataupun karena ada masalah masalah lain.
Kalau saya memberikan nasehat dibandingkan anda membeli mobil dengan hutang dan pakai uang hutang , maka sebaiknya anda menginvestasikan untuk pertumbuhan bisnis dan memang ini malah jadi sebuah keharusan, sedangkan kalau beli mobil untuk kebutuhan transportasi ya seperlunya saja , dan lagi jaman sudah berubah sekarang anda kalau jarang menggunakan mobil bisa menggunakan jasa semisal transportasi online , bukankah lebih hemat kan?
Jadi pelajari cara anda menggelola keuangan dan bisnis anda, mumpung belum parah sebaiknya cari orang yang bisa membantu anda dalam membenahi kondisi bisnis anda dan untuk itu anda perlu investasi , namun itu akan kembali dibandingkan anda mengeluarkan uang yang tidak berdampak kepada pertumbuhan bisnis anda, apakah anda masih memilih memperbesar gaya hidup anda atau memperbesar nilai keuangan anda?

Komentar

Postingan Populer