Curhatan pengusaha properti
Mumpung masih ingat maka saya tidak mau menunda nunda untuk menuliskan kisah pertemuan dengan pengusaha properti tepatnya developer properti yang mengalami penjualan stagnan atau sangat jauh dari target penjualan perumahan yang sudah di canangkan.
Hal ini mengingatkan saya ketika beberapa bulan lalu saya bertemu dengan pengusaha properti yang selain awal bisnis nya menjual kavling perumhan dengan asumsi menjual kavling itu lebih cepat laku dibandingkan menjual perumahan.
Saya berdiskusi dengan beliau bahwa apapun bisnis nya termasuk bisnis penjualan kavling murah maupun perumahan itu selalu punya dua kemungkinan, pertama laku cepat kedua sulit laku bahkan sudah 1 tahun hingga 2 tahun, karena saya pernah bertemu dengan pengusaha developer properti yang memiliki lokasi strategis dan harga juga bersaing artinya tidak lebih mahal dibandingkan punya kompetitor lokasi di kota dan di sekitaran juga ramai perumahan baru , namun punya beliau ini bahkan sangat minim sekali penjualan sudah 1 tahunan .
Ketika saya tanya apa saja yang sudah dilakukan untuk menjual properti atau perumahan baru nya? beliau menjawab
Namun kenyataan dilapangan berbeda dimana penjualan perumahan yang baru dibangun tidak seperti harapan dan sudah habis dana marketing ratusan juta,
saya menyarankan jika serius dan siap investasi untuk ikut program pendampingan peningkatan bisnis dan itu ada harga yang harus di bayar karena ilmu ini sudah teruji dan memang tidak murah , karena investasi mulai Rp 5 juta perbulan hingga 25 juta perbulan untuk periode waktu tertentu sesuai dengan masalah bisnis dan gol yang diinginkan.
Mulai dengan proses yang benar itu saran saya, dan marketing bukan hanya tentang promosi dan facebook instagram , itu hanya bagian kecil saja.
Hal ini mengingatkan saya ketika beberapa bulan lalu saya bertemu dengan pengusaha properti yang selain awal bisnis nya menjual kavling perumhan dengan asumsi menjual kavling itu lebih cepat laku dibandingkan menjual perumahan.
Saya berdiskusi dengan beliau bahwa apapun bisnis nya termasuk bisnis penjualan kavling murah maupun perumahan itu selalu punya dua kemungkinan, pertama laku cepat kedua sulit laku bahkan sudah 1 tahun hingga 2 tahun, karena saya pernah bertemu dengan pengusaha developer properti yang memiliki lokasi strategis dan harga juga bersaing artinya tidak lebih mahal dibandingkan punya kompetitor lokasi di kota dan di sekitaran juga ramai perumahan baru , namun punya beliau ini bahkan sangat minim sekali penjualan sudah 1 tahunan .
Ketika saya tanya apa saja yang sudah dilakukan untuk menjual properti atau perumahan baru nya? beliau menjawab
- menyerahkan kepada marketing agency
- sudah melakukan pameran atau ikut expo properti
- sudah menerapkan marketing online dan offline
- sudah melakukan hal umumnya dilakukan developer properti.
Namun kenyataan dilapangan berbeda dimana penjualan perumahan yang baru dibangun tidak seperti harapan dan sudah habis dana marketing ratusan juta,
saya menyarankan jika serius dan siap investasi untuk ikut program pendampingan peningkatan bisnis dan itu ada harga yang harus di bayar karena ilmu ini sudah teruji dan memang tidak murah , karena investasi mulai Rp 5 juta perbulan hingga 25 juta perbulan untuk periode waktu tertentu sesuai dengan masalah bisnis dan gol yang diinginkan.
Mulai dengan proses yang benar itu saran saya, dan marketing bukan hanya tentang promosi dan facebook instagram , itu hanya bagian kecil saja.
Komentar
Posting Komentar