Memperbaiki bisnis yang sedang mengarah bangkrut

Jika usaha anda tidak tumbuh maka akan mati, seperti tanaman yang jika tidak tumbuh maka akan mati.
Namun seringkali kebanyakan pemilik usaha / bisnis tidak menyadari bahwa bisnis atau perusahaan sedang tidak tumbuh dan cenderung mengarah kepada fase kematian, dikarenakan tidak tahu atau malah ada yang sebenarnya tahu namun tidak tahu bagaimana memperbaiki kondisi dan mencegah agar tidak mengalami fase kebangkrutan.

Ada beberapa tanda tanda yang menunjukkan indikasi perusahaan sedang stagnan,tidak tumbuh bahkan sedang fase sekarat.

1. Penjualan yang semakin turun, bahkan di saat market sedang bergairah. Dan bahkan pesaing anda malah mengalami peningkatan sedangkan anda malah semakin menurun grafik penjualan.

2. Kehilangan akal sehat dengan mencoba berbagai cara bahkan banting harga dan 
Memangkas keuntungan demi bertahan mendapatkan penjualan atau klien, catatan penting anda melakukan banting harga dan pangkas keuntungan atau profit, karena tidak ada pilihan lain.

3.  Sering melakukan gali lubang tutup lubang untuk mengatasi kondisi cashflow, dan ini berulang ulang bahkan menjadi kebiasaan yang melekat dan sulit untuk diubah, dengan alasan tidak ada pilihan atau cara lain.

Ketiga hal diatas adalah indikator vital untuk mengetahui apakah usaha atau bisnis anda sedang mengalami stagnan dan dalam fase sekarat.

Bagaimana cara mengatasi kondisi stagnan dalam bisnis / perusahaan? Pertanyaan yang tentu anda tanyakan dan anda kaget kalau jawabannya sederhana bahkan mungkin sebagian pengusaha sudah tahu hal ini, namun tidak menerapkan atau mengaplikasikan atau menjadikan sebagai bagian dari sistem bisnis di perusahaan.
Apakah itu? Jawabannya adalah

1. Tidak memiliki gol yang spesifik terhadap arah mau kemana perusahaan akan menuju dalam 1 hingga 5 tahun kedepan.

2. Tidak memiliki pemikiran yang terus menerus fokus kepada inovasi marketing, dan strategi agar setiap produk/servis yang dikeluarkan atau ditawarkan kepada market (pelanggan/klien) bisa diserap atau diterima atau terjual. Selalu ada cara untuk menjadi nomer satu atau yang pertama dan beda, jika anda terus menerus memikirkan dengan tepat, semisal kisah sukses teh botol sosro, AMDK Aqua, Tolak angin dalam kemasan sachet siap minum, kopi luwak white Coffee, hotel budget dan banyak lagi inovasi dalam produk dan layanan serta strategi marketing yang berhasil. Disaat kondisi ekonomi atau market sedang lesu.

3. Tidak menerapkan testing, ukur dan monitoring. Seringkali perusahaan terutama skala UKM yang mengalami kerugian besar dikarenakan tidak melakukan testing, ukur dan monitoring progres secara harian, mingguan, bulanan dan tahunan. Kebanyakan hanya secara lisan atau verbal. Sehingga sering dijumpai mengulang kesalahan yang sama, padahal dengan melakukan kesalahan akan menimbulkan kerugian atau mengurangi kerugian, semisal jika anda membangun rumah dan ternyata salah memasang pondasi, sehingga harus dibongkar dan diulang, artinya anda sudah rugi waktu dan juga pastinya rugi materi karena harus mengeluarkan biaya lagi yang seharusnya tidak perlu terjadi jika ada perencanaan dan proses monitoring.

4. Tidak memiliki strategi yang jelas dan terukur dalam menghasilkan penjualan dan sekaligus memperkokoh positioning dan Branding.
Kalau yang ini banyak dialami perusahaan dimana tidak menyadari pentingnya menancapkan positioning di benak pelanggan bahwa produk anda adalah prioritas dan selalu diingat.

Kebanyakan perusahaan hanya fokus kepada jangka pendek yaitu menjual tanpa strategi bagaimana agar menjadi Top in Mind di benak pelanggan.
Demikian sharing kali ini, dan jika bisnis atau perusahaan anda sedang stagnan dan butuh program pendampingan intensif silahkan hubungi WA saya di 085855333610 atau pin bb
24D7EF2D.

Akan saya analisa dan lihat apakah anda bisa dan siap dibantu, karena saat anda ingin berubah lebih baik maka anda harus siap fokus, siap action, ulet dan sabar serta terus melakukan perbaikan di area yang telah dirancang.

Komentar

Postingan Populer