Penyebab Bangkrut karena tidak kontrol

Penyebab Usaha bangkrut diantaranya karena selaku owner memiliki kebiasaan lama yaitu terus mengulang kesalahan dan suka menunda nunda. Dan itu menjadi kebiasaan bahkan budaya yang menular ke karyawan juga tidak memiliki kontrol dan kemampuan leadership.

Jangan terbiasa menunda action yang memang seharusnya dilakukan, karena waktu tidak terasa dan kebiasaan menunda sekilas sepele namun dampaknya besar.
Tulis apa yang menjadi target ingin di kerjakan / di selesaikan dan lakukan apa yang sudah ditulis.
Tulis kan 5 kebiasaan atau perilaku yang ingin saya rubah dalam 3 bulan , 6 bulan , 1 tahun. (Ini yang berat karena harus siap merubah kebiasaan lama)

Semisal pernyataan Karena saya tahu jika tidak berubah akan merugikan diri sendiri dan dampaknya bisa ke bisnis dan lain lain.
Dalam pembenahan bisnis perusahaan agar menjadi kuat dan bisa berjalan dengan baik serta tanpa kehadiran owner *** adalah mempersiapkan fase 5 C .
SECARA SOLID .

Fase pertama adalah control.
Fase kedua adalah cashflow.
Fase ketiga adalah consitency.
Fase keempat adalah collaboration
Fase kelima adalah copy.

Pertama adalah: Control
Ini di taruh di pertama karena ibarat bangunan adalah pondasi yang akan membuat bisnis anda akan kuat atau malah roboh.
Bahkan banyaknya bisnis yang sudah punya sistem menjual ke waralaba an, namun akhirnya rontok alias tutup dalam waktu cepat.

Control, adalah kemampuan leadership dan kemampuan anda
mengendalikan keuangan.
Banyak business owner yang
di level control-nya belum kuat, tapi sudah habis-habisan

meningkatkan penjualan. Padahal malah bisa merobohkan bisnis, sudah sering saya diskusi dengan business owner yang mengalami masalah justru ketika penjualan melejit. Contoh business kuliner awalnya 1 outlet lalu membuka 2 outlet dan mengeber promosi Grand Opening dengan program makan ber tiga cukup bayar 1 porsi . Alhasil berantakan mulai bagian dapur, frontline dan komplain menyebar cepat mulai ada yang komplain ayam di goreng kurang matang karen buru2 dan banyak lagi.

Lantas, bagaimana sih kita bisa mendefinisikan bisnis itu
terkontrol atau tidak? Diantaranya adalah kalau owner nya tidak
menyuntik dana terus-menerus untuk bisnisnya, berarti bisnis
itu terkontrol dan sistem berjalan tanpa ketergantungan owner bahkan person to person. Ketika selaku bisnis owner anda masih suntik dana lagi dan lagi, itu berarti ada yang bocor dan ini harus dicari, harus diatasi,
harus ditambal, dan harus dibenahi.

Karena seperti bak air yang di isi terus namun kalau bak nya bocor akan mubazir apalagi kalau jumlah air yang keluar karena bocor itu banyak sehingga dalam sekejap air dalam bak mandi tadi habis.

Bicara fase membangun sistem dan menejemen control ini tidak bisa instant dan juga akan terus berubah sesuai dengan perkembangan bisnis, karena men control 1 outlet dan 10 oulet tentu beda cara mainnya.
Control ini terhubung dan saling berkaitan dengan bisnis proses dan menejemen resiko. Kebanyakan owner atau pemilik bisnis ingin cepat selesai namun tidak paham proses.

Faktor kebocoran itu terjadi karena tidak ada leadership, atau
karena leadership-nya lemah.
Ketika leadership-nya lemah,
kemungkinannya kebocoran-kebocoran itu sangat besar untuk terjadi. Ini juga pernah sharing dengan salah satu klien yang punya teman dulu bisnisnya berkembang pesat lalu down.

Pertanyaanya apakah arti leadership? Artinya, anda berani tegas untuk diri
Anda sendiri. Coba camkan tegas kepada diri sendiri. Karena kalau anda tidak berani tegas untuk diri anda
sendiri, bisnis itu akan cenderung bocor.
Faktor penyebab kebocoran yang paling sering terjadi seperti.
1. Tidak ada laporan yang akurat
2. Tidak disiplin dalam menggunakan keuangan
3. Tidak ada catatan pengeluaran
4. Tidak mengelola keuangan secara professional.
5. Keuangan pribadi campur dengan keuangan perusahaan
6. Tidak tahu profit yang sesungguhnya
7. Hanya tahu menjual, tidak tahu biaya actual
8. Terlalu bernafsu pengembangan perusahaan tanpa melihat data keuangan.
9. Mengulang kesalahan yang sama berulang ulang.

Untuk memastikan bisnis anda terkontrol anda perlu melakukan:
1. Lengkapi Sistem Pembelian Internal
2. Selalu lengkapi Analisa Profit di setiap kampanye marketing
3. Gunakan Sistem Kas Kecil
4. Simpan Data Profit Tiap Bulan
5. Secara Kontinyu / terus menerus ukur Sumber dan jumlah prospek atau calon pelanggan potensial (target market terbaik)
6. Secara konsisten ukur sumber dan jumlah prospek
7. Ukur rata-rata penjualan per customer untuk tiap
karyawan
8. Catat jumlah transaksi tiap customer
9. Buat neraca bulanan
10. Buat secara real time ketika anda ingin tahu kondisi terkini maka akan anda dapatkan.

Lanjutan C yang kedua adalah Cashflow atau aliran uang cash 😊. Nanti bedakan ada penjualan tapi ga ada uang cash, jadi dalam bisnis yang membuat perusahaan itu bisa tumbuh kuat karena punya uang cash berlimpah, karena belum tentu ada penjualan banyak tapi uang cash nya juga ikut banyak.

#Cashflow
Ketika bisnis anda tidak ada kebocoran. Artinya keuangan anda sehat tapi tetap jangan lengah dan terlena.

Dan hal penting jangan berhenti menjalankan program program marketing dan branding.
Karena wajib Marketing harus terus- menerus berjalan, tidak boleh sekalipun juga mesin uang yaitu marketing distop karena itu sama dengan menutup mesin penjualan yang menghasilkan uang, ingat bahwa uang masuk itu dari program marketing dan sales.

Jadi jangan pernah men stop program marketing meskipun sudah kebanjiran order.  Karena marketing dan sales adalah sumber cashflow jika Anda bisa mengelola keuangan dengan benar.
Untuk memperbesar cashflow ada 2 strategi.
1. Internal -> yaitu dengan mengevaluasi dan memperbaiki proses bisnis .
2. Eksternal dengan strategi sales marketing berlapis dan berkesinambungan.

Komentar

Postingan Populer