Cara mengatasi penjualan properti yang stagnan

Kemarin saya berdiskusi dengan pengusaha yang datang ke malang terkait bagaimana cara memperbaiki kondisi keuangan bisnis yang semakin menurun dan jika dibiarkan akan membuat bisnis akhirnya tutup. Dan ingin saya sharing di blog simple ini tentang bahasan yang menurut saya menarik untuk dijadikan arsip dan wawasan tentang bagaimana mengatasi omset sales yang semakin menurun.

Beliau memiliki bisnis di bidang properti dalam skala kecil yaitu membangun unit rumah antara 20-30 unit rumah dan background pengalaman beliau lama di kontraktor memborong rumah perumahan, dari pengalaman sebagai kontraktor rumah maka akhirnya beliau mencoba menjadi developer properti dan ini yang saya pernah sebut technical skills artinya beliau menjadi pengusaha developer properti dari pengalaman teknis selama menjadi kontraktror rumah dari memborong perumahan dari pengembang atau developer properti. Beliau mengenal saya dari referensi alumni dan juga waktu mencari artike konsultan bisnis untuk mengatasi bisnis stagnan dan terancam bangkrut.


Saya pernah tulis di blog ini contoh aplikatif dari perbedaan business skills dan technical skills, dan success business tidak bergantung ke technical skills , ketika beliau mulai menjadi developer properti awalnya berjalan baik dan terus bergerak mencari lahan untuk dibangun perubahan dengan harapan asumsi semua unit rumah yang dibuka akan terjual dengan cepat, namun hasilnya berkata lain, meskipun sudah mencoba cara cara umum yang dilakukan pengembang perumahan dalam menjual rumah semisal pasang iklan online di marketplace, juga aktif di sosmed IG,FB, membuat youtube, melakukan SEO serta iklan di google adwords, di kombinasikan dengan marketing offline seperti kerjasama dengan marketing agency perumahan , ikut event pameran properti  , pasang baliho , spanduk semua sudah namun hasilnya tidak sesuai dengan target atau gol.


Penyebab penjualan menurun atau sales yang menurun ada banyak faktor , diantaranya saya ringkas adalah
1.       Tidak memiliki strategi Market Riset atau Kompetitif Analisis
2.       Belum bisa membedakan antara produk dan bisnis
3.       Tidak paham Strategi Marketing dan Taktik marketing
4.       Ikutan-ikutan copy paste tanpa melihat secara detil
5.       Merasa gampang menyepelekan karena pernah berhasil menjual di proyek sebelumnya , sehingga dianggap sama hasilnya ketika akan buka proyek baru.
6.       Merasa marketing itu mudah , padahal banyak bisnis tutup dikarena marketing yang tidak berhasil , artinya marketing tidak semudah anggapan , perlu critical thinking.


Dari ke 6 hal diatas pernah saya bahas di blog ini, saya sampaikan bukan masalah produk bagus atau kalau properti ada yang sulit laku padahal produk bagus, harga bersaing, lokasi juga oke, artinya ada yang salah dalam merancang strategi marketing dan sales anda.






Penulis Blog
Si Pembebas Hutang Riba
Coach Abah Anto

Komentar

Postingan Populer