Klinik Kecantikan yang ditinggalkan pelanggannya

Klinik Kecantikan yang ditinggalkan pelanggannya.
Seorang pengusaha pemilik usaha klinik kecantikan menghubungi saya dan menceritakan masalah klinik kecantikannya yang mulai sepi atau mulai ditinggalkan pelanggannya.
Dari nada suara ditelpon bisa dirasakan kecemasan dan kebingungan atau galau bahasa anak sekarang, beliau menceritakan kondisi klinik kecantikan yang di milikinya semakin  bulan semakin minim pelanggan dan khawatir akan mati atau tutup.

Beliau menceritakan bahwa sudah menggunakan ide ide promosi yang diketahuinya mulai , pasang spanduk, sebar brosur, iklan radio juga pernah dan juga aktif di sosmed namun kok masih berat sekali membuat orang mau datang. Ketika saya tanya apakah ini sudah berlangsung lama di jawab beliau belum lama baru sekitar 5 atau 6 bulan , ketika ada klinik kecantikan yang baru dan lokasinya tidak terlalu jauh dengan klinik beliau, klinik kecantikan baru tersebut saat opening sangat ramai hingga sekarang juga masih ramai.

Beliau mencerikatan kelebihan dan keunggulan klinik kecantikan baru tersebut, mulai dari alat alatnya, tenaga profesional , ruangan yang lebih lega dan lebih nyaman pokoknya klinik kecantikan tersebut pasti dimiliki oleh orang yang punya modal besar.
Beliau menceritakan dengan nada cemas sekaligus ingin mendapatkan masukkannya tentang solusi bagaimana agar klinik kecantikannya yang sudah lebih 5 tahun ini kembali ramai sebab sudah putus asa.

Kalau sudah begini memang sulit menjelaskan lewat telpon harus melalui sesi analisa dan pemetaan yang mendalam, dan saya punya prinsip tidak usaha bersaing apalagi sampai banting harga karena kalau bersaing apalagi sampai jor joran harga pasti akan kalah dengan yang modal uang nya lebih banyak dan besar, terlebih kalau pengusaha tersebut menggunakan strategi penetrasi market dengan harga pasti akan kalah, strategi yang memang digunakan untuk mengambil pasar atau market dengan menjual produk atau layanan dengan harga lebih murah di bawah harga pasaran.

Saya sendiri melarang untuk bersaing dengan harga apalagi sampai berniat menjatuhkan orang dengan harga lebih murah itu dosa dan dilarang dalam islam.

Dalam mengatasi masalah bisnis yang sedang mengalami penurunan itu butuh waktu dan proses , contohnya di klinik kecantikan yang mulai di tinggalkan pelanggannya kalau saya nilai sekilas nampak sekali owner atau pemilik ini tidak memiliki strategi bisnis termasuk dalam hal pengembangan bisnis dan tata kelola keuangan serta menejemen pelanggan. Lha 5 tahun tidak pernah mengalokasi biaya untuk mengikuti trend di industri kecantikan yang bisa membuat bisnis bisa lebih menjawab masalah pelanggan, beliau juga menjawab tidak ada program untuk perbaikan bisnis dan juga menejemen pelanggan,

Bisnis anda bisa berjalan karena ada pelanggan yang memilih menggunakan produk atau jasa anda, ketika mereka berhenti memilih dan pindah ke tempat lain maka bisnis anda ikut berhenti, maka gunakan tools dan evaluasi bulana dan 3 bulanan serta per 6 bulan dan akhir tahun untuk mengetahui masalah masalah yang terjadi atau bahkan akan terjadi, tidak jaminan klinik kecantikan yang sudah lebih 5 tahun bisa terus berdiri ketika tidak mau berubah.

Komentar

Postingan Populer