Bangkit dari bangkrut modal iman

Photo ketika saya membuka kelas cara lunas hutang dan bangkit dari keterpurukan dengan modal iman dan ilmu serta strategi marketing dan sales.
Apa anda termasuk pengusaha yang ingin lunas hutang dan bisa bangkit namun selalu mengalami hambatan tidak ada modal uang?
Kalau jawabannya iya maka semoga artikel ini bisa membantu memberikan pencerahan.

Banyak pengusaha yang ketika saya tanya apa masalah terbesar dalam bisnis bapak / ibu? Kebanyakan menjawab tidak punya modal (uang).
Lalu saya tanya berapa lama ibu / bapak sudah bisnis di bidang ini? Ada yang menjawab 3 tahun, 5 tahun bahkan lebih 5 tahun.

Berapa hutang ibu / bapak sekarang? Ada yang jawab 100 juta, 300 juta, 500 juta , 1 milyar lebih dan lain lain.

Apakah hutang yang sekarang anda miliki itu langsung segitu besar?
Jawabnya tidak , dulu tidak sebesar sekarang , namun karena terus butuh atau di tawari pinjaman akhirnya saya ambil dan jadi besar !
Aha !!!
Ternyata anda sudah menjawab sendiri bahwa justru ketika anda mulai mencari tambahan modal / hutang bahkan riba, malah tidak menyelesaikan masalah.
Seharusnya kalau modal uang itu nomer satu dan satu satunya penentu sukses bisnis, maka ketika anda di berikan modal semakin berkembang dan bisa mengembalikan dan perusahaan anda menjadi perusahaan sehat dan debt free.

Saya tanya seandainya anda di mintain tolong teman atau sodara baik, yang lagi mau coba coba buka usaha kuliner dan sebelumnya belum pernah usaha kuliner kemudian anda di mintai bantuan 500 juta untuk sewa di mall dan sekaligus beli alat, renov serta kebutuhannya.
Apa anda akan langsung memberi?
Kalau jawaban anda langsung memberi karena banyak uang lebih saya ucapkan selamat anda baik hati ,namun jika anda jawabannya tidak karena alasan belum teruji maka anda sudah berpikir rasional yang memang tetap di butuhkan dalam bisnis selain intuisi.

Modal uang justru akan mempercepat bangkrut jika anda tidak detil dalam perencanaan pengunaannya dan termasuk tipe pengusaha yang ingin di anggap sukses dan kaya. Sehingga konsumtif dan gatal belanja

Komentar

Postingan Populer