Terlalu bernafsu mengejar untung

Seringkali saya menemukan bahwa kebanyakan pengusaha hanya melihat keuntungan, apalagi jika keuntungannya itu menggiurkan maka biasanya tanpa pikir panjang akan langsung mengambil project/orderan/investasi yang ditawarkan didepan mata.

Padahal dalam bisnis itu ada 2 (dua) sisi yaitu punya potensi untung dan juga punya potensi rugi.
Bahkan tidak jarang meski sudah diingatkan mengenai Risk / resiko namun cenderung tidak mau tahu atau menganggap remeh karena tergiur oleh keuntungan yang sangat besar dan ditambah lagi ungkapan "kesempatan" tidak datang kedua kali.
Masih mending kalo menggunakan uang tabungan sehingga ketika project tidak sesuai dan malah loss atau rugi, maka uang tabungan hilang. Nah, yang lebih parah adalah karena mengejar keuntungan diatas kertas ( tanpa analisa Risk & reward) yang membutuhkan dana besar, maka kebiasaan adalah panik dan mencari hutang riba mulai dari menggadaikan tanah,rumah,mobil dan bahkan meminjam dari rentenir.

Dari sinilah mulai masuk lingkaran jeratan hutang riba, dan biasanya akan terus berlanjut karena harus cari uang untuk bayar hutang begitu seterusnya.
Dan sangat sulit untuk keluar dari lilitan riba. Kecuali memperbaiki iman dan tauhid serta cara menjalankan bisnis.

Saya selalu tidak bosan-bosan mengingatkan para pengusaha (klien) untuk memulai membiasakan menerapkan management resiko ( Risk & Reward analysis). Karena seringkali masalah terjadi dikarenakan kesalahan kecil.

Coba apakah anda pernah mengalami hal diatas?

Komentar

Postingan Populer