Benarkah lokasi masih penting di era digital

Tulisan ini ter inspirasi setelah ngobrol dengan pengusaha yang mengalami masalah bisnis terancam bangkrut , kali ini yang ingin saya sharing adalah perihal lokasi, kebetulan karena sharing yang kita obrolkan adalah seputar usaha kuliner dan diantaranya adalah perihal lokasi kuliner.
Pengusaha ini sebut saja mas andi mengatakan usaha kuliner yang di rintisnya memiliki model yang sama yaitu berada di lokasi yang ramai dan stragegis , memang kalau saya perhatikan lokasi yang di pilihnya rata rata sudah memenuhi syarat untuk dikatakan lokasi strategis , berada di jalan yang pada traffiknya, areal parkir juga luas bahkan ada yang berdekatan atau malah bisa dikatakan hanya tinggal berjalan 5 menit sudah di lokasi pusat perbelanjaan.
Ada juga lokasi kuliner mas andi yang di kelilingi sekolahan, kantor, dan berada di jalur lambat ini sebenarnya juga oke.

Namun yang menjadi masalah yaitu ketika awal buka 6 bulan pertama rata sangat bagus lalu semakin menurun dan terus menurun bahkan akhirnya tutup , lha secara lokasi sudah strategis namun kenapa kok tidak menghasilkan tingkat konversi yang tinggi?
Padahal dari sisi biaya sewa cukup tinggi, ini akan dibahas di lain artikel antara biaya sewa dan strategi bisnis kuliner.

Kembali ke pertanyaan mas andi kok bisa bisnis kuliner yang di milikinya yang rata rata berada di lokasi strategis namun tidam berdampak kepada kunjungan , padahal kalau di amati , mas andi bisnis kulinernya memiliki konsep kekinian dimana ada pertemuan antara suasana yang enak untuk nongkrong, ngobrol dan makanan yang kalau dari rasa lumayan enak , namun kok masih sulit mempertahankan pelanggan dan apalagi menarik pelanggan baru?
Apakah lokasi yang strategis saat inisudah tidak lagi menjadi acuan dalam membuka usaha kuliner? Atau jangan jangan mas andi memilih lokasi strategis hanya karena asumsi ramai dan sepintas cocok untuk bisnis kulinernya?

Komentar

Postingan Populer